Nah!
Ini adalah salah satu kegiatan favoritku di MAN. Yah, aku memang seorang MC dan
aku sangat menikmatinya. Di MANBA (MAN Bangkalan) ada ekstrakulikuler yakni
Pidato & MC, pada awalnya aku ikut ekstrakulikuler ini karena aku suka
berpidato dan sebenarnya aku tidak suka MC. Nah! Aku selalu bersemangat untuk
mengikuti setiap kegiatannya, tapi pada pelajaran awal guruku mengajarkan
cara-cara ngeMCi. Sebenarnya aku agak boring sih cuz yang aku kejar itu cuma
pidatonya, bukan MC nya! Kata guruku, setelah belajar ngeMCi, tahap berikutnya
baru belajar pidato. Dengan sabar menunggu kedatangan pelajaran pidato, aku
ikuti saja pelajaran MC. Hari pertama memang tidak begitu berkesan bagiku
(biasa saja....!) tapi setelah hari demi hari berlalu, aku malah menikmati
pelajaran MC ini. Setelah itu hari-hari berikutnya aku semakin bersemangat
untuk belajar MC lebih dalam lagi.
Ketika
ada acara-acara di MAN, pasti dari anak-anak yang ikut ekstra inilah yang
menjadi MC nya. Teman-teman sekelas ku (kelas pidato-MC) semua sedah pada jadi
MC ketika ada acara di MAN. Nah! Pertanyaannya, kapan hal itu terjadi padaku?
Aku iri melihat teman-teman sekelasku yang lain yang sudah lebih dulu menjadi
MC, walaupun aku anak yang minderan tetapi aku masih tertantang untuk menjadi
MC dan berbicara di hadapan orang banyak. Aku mulai berfikir mungkin aku tidak
cucok jadi MC, apa mungkin suara ku yang gak enak atau gimana. Dengan sabar ku
nanti saatnya aku menjadi MC tetapi tetap saja aku tidak dipilih-pilih L.
Akhirnya aku mulai putus asa, dan akupun tidak mempunyai harapan lagi untuk
menjadi MC.
Suatu
hari, aku bertemu dengan guru Pidato-MC ku dan beliau bilang bahwa aku akan
menjadi MC di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, jelas saja aku senang banget!
Sampai jingkrak-jingkrak sambil bilang WOW......!!!! J
Aku
berlatih dengan sungguh-sungguh untuk persiapan menjadi MC, dan bagusnya lagi
saat aku mendapat berita bahwa aku akan menjadi MC di acara tersebut, ternyata
2 atau 3 hari sebelumnya adalah hari ultahku. So, inilah kado terindah dari
Allah SWT kepada ku dan aku sangat mensyukurinya. Dan kabar bagusnya lagi,
guruku bilang bahwa suara ku bagus karena berVIBRA. Waduh, seneng banget aku!
Ternyata dugaanku selama ini salah, kalau suaraku itu sangat jelek.
Hari
demi hari berlalu, tiba saatnya perpisahan kelas XII di MANBA. Tanpa terduga,
aku yang menjadi MC di acara besar ini. Wow!!! Aku merasa melayang di udara dan
tidak mau turun lagi, aku masih tidak percaya kalau aku bisa menjadi MC di
ACARA BESAR ini. Hampir setiap hari aku latihan untuk acara besar tersebut,
karena guruku tidak mau jika ada kesalahan sekecil apapun karena ini merupakan
acara yang mungkin bisa dibilang paling besar yang diadakan MANBA. Dan
akhirnya! Hari yang ditunggu-tunggu datang juga, aku jadi MC di acara tersebut.
Waduh! Tegang banget, cuz ratusan mata akan melihatku nanti. Rasanya aku sampai
sesak seakan-akan tidak bisa bernafas! Dan yang lebih mengangetkan lagi,
ternyata Bupati Bangkalan hadir dalam acara tersebut. Wah! Jantungku langsung
copot, karena sebelumnya tidak ada berita kalau Bupati Bangkalan akan datang,
ternyata Bupati Bangkalan datang ke MANBA dikarenakan sepupunya ada yang
bersekolah di MANBA. Tambah deh, aku bingung! Aku Cuma bisa mondar-mandir gak
karuan sebelum acara dimulai.
Setelah acara dimulai, dengan tampang
senormal mungkin (yang aslinya aku panik banget saat itu) aku tampil sebagai
MC. Haduhhhhh....! bapak Bupatinya terus-menerus melihat ke arahku, tambah deh!
TEGANG MEREJALELA................!!! tapi akhirnya aku lewati semua itu dengan
senang. Cuz jarang banget kan siswa yang dapat kesempatan emas ini untuk tampil
di depan Bupati Bangkalan. Aku ucapkan terima kasih banyak kepada guru
Pidato-MC ku, Bu Mas’uddah yang dengan sabar melatihku untuk menjadi seorang
MC.
0 komentar:
Posting Komentar