Subscribe:

Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

MAN for NEO (National English Olympiade) part 6

       Sebenarnya………….kami agak sedih karena tidak ada guru yang mendampingi kita karena guru-guru bahasa Inggris saat itu lagi sibuk semua. Dan kamipun bertiga menuju ke UTM, setelah sesampainya di UTM kami kebingungan bukan main! Karena jarak dari jalan raya menuju UTM sangatlah jauh kurang lebih 2 km, untungnya ada becak! Jadi kami langsung capcus deh. Dan Alhamdulillah nya lagi, kami kenal salah seorang panitia lomba. Dia adalah kakak kelas kami di MANBA, dulu dia besekolah di MANBA namanya Mahbub, dan kami memanggilnya Kak Mahbub. Akhirnya, bergantian kami digonceng dan dijemputnya.
       Lalu setelah sampai di UTM, deg-degan kami memuncak! Takut? Sudah pasti. Bahkan kita sudah siap-siap kalah, kita sudah menyiapkan mental dari rumah bahwa kita nanti akan kalah. Tapi tentu saja walaupun kita sudah siap siap kalah, tidak berarti kita berhenti berusaha.
Setelah itu, kita di bawa ke ruangan yang gede dan luas banget! Di situ ada program Technical Meeting, dan ternyata acanya sudah mulai. Kami memang datang paling belakang, hehe…
       Dan di ruangan itu kami bertiga pada tingak-tinguk, kami langsung nervous ketika melihat anak-anak di ruangan itu! Mereka terlihat pintar-pintar. Dan hal yang membuat kami sedih terjadi lagi, beberapa sekolah ditemani oleh guru pendamping. Sedangkan kita tidak ada siapa-siapa, tapi untunglah ada Kak Mahbub. Dia seperti guru kami saja, hehe……
       Setelah technical meeting dilalui, kamipun bersiap-siap untuk memulai olimpiadenya. Kami dibagi menjadi 2 kelas, kelas pertama yaitu kelas yang nomornya ganjil. Sedangkan kelas kedua yang nomornya genap, kebetulan aku dan Fiyan memiliki nomor genap yakni aku nomor 10 dan Fiyan nomor 6. Nah! Di sini kita pisah dengan Fajrin karena dia memiliki nomor 7. Saat memasuki kelas masing-masing, kami mencoba rilex. Soalpun dibagikan, dan kami mulai mengerjakan tugas. Seperti yang saya bilang, walaupun kami memang sudah siap kalah tidak berarti kami langsung berpangku tangan dan menyerah. Kami ingin sekali menganggakat nama MANBA di olimpiade ini, jadi kami mengerjakan soal-soal tersebut sebaik-baiknya.
        Lalu, akhirnya setelah selesai mengerjakan soal-soal itu kami keluar ruangan. Waduh, setelah keluar dari ruangan itu rasanya kami baru keluar dari gua yang engap dan gelap lalu keluar ke ruangan yang adem ayem. Pahadal nih! Ruangan itu ada AC nya lo, ruangannya pun luas dan bagus. Hmmmm……..mungkin karena rasa tegang kita aja kali yee?

Setelah itu................

(to be Continue)

0 komentar:

Posting Komentar