Subscribe:

Pages

Sabtu, 08 Desember 2012

MANBA for NEO (National English Olympiade) part 2


       Tapi………sialnya! Kita tidak dapat mendaftar ke NEO jika tidak belum membayar biaya pendaftaran melalui bank. Karena kami belum bayar, dengan wajah sedih kami meninggalkan warnet. Setelah sampai di sekolah, kami menceritakan semuanya pada Sir Wahed. Nampaknya beliau mengerti dan meminta kita untuk member tahu Mrs.Amina keesokan harinya. Selain itu Sir Wahed juga menyuruh kita pergi ke rumah Mr.Ivan (guru Bahasa Inggris kami yang lainnya) untuk menjenguknya karena Mr.Ivan sedang sakit.

        Dengan semangat kami pun pergi ke rumah Mr.Ivan yang sebenarnya kami tidak tahu sama sekali letak rumah Mr.Ivan. Jadi, setiap bertemu dengan orang, kami bertanya pada mereka. Dari banyak orang yang kami tanyai, hanya 2 orang saja yang mngerti rumah Mr.Ivan. Dengan informasi yang sudah kami kantongi, kami pun bergegas pergi ke sana. Kami mondar-mandir dari satu rumah ke rumah lainnya, tapi kami tak kunjung menemukan rumah Mr.Ivan.

       Akhirnya kamibertanya lagi dan lagi, akhirnya ketemulah rumah Mr.Ivan. Kami sangat senang dan lega sekali, langsung saja kami menuju ke sana. Dan ternyata, rumah Mr.Ivan itu sangat jauh dan masuk ke gang-gang kecil. Setelah sampai di sana, kita bertemu Mr.Ivan dan kata pertama yang dia katakan adalah “ngapain kalian kesini?” hmmmm…………sudah capek-capek datang dan nyari-nyari alamat kita malah disambut dengan kata-kata lucu itu. Lucu, karena dia orangnya humoris dan unyu-unyu.

      Setelah beberapa menit di sana, kami langsung bergegas pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 05.20 sore. Sebenarnya kami sudah sampai di lokasi sejak pukul 04.15 sore, lalu kami berputar-putar mencari alamat Mr.Ivan hingga pada akhirnya jam 05.00 kami baru sampai ke tempat yang dituju setelah 15 menit pencarian. Dan tentu saja ketika pulang, kami tidak nyasar donk! Kan sudah tau jalannya.

       Tapi, lagi-lagi TRIO KWEK-KWEK OF ENGLISH (kami) sial lagi. Kami menunggu Ferrari Indonesia (angkot) lama sekali, sampai akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang. Kami pun panic, karena orang tua kami pasti sudah kebingungan. Alhamdulillah, ada masjid di sebelah kami menunggu Ferrari Indonesia. Langsung saja kami capcus ke sana.

Lalu…………………

(to be Continue)

0 komentar:

Posting Komentar